Thursday 9 June 2011

Sinkop

 

Minggu lalu saya melihat dua orang pingsan di depan mata saya. Pertama melalui benda kotak yang bernama televisi, pagi hari ketika sebuah tayangan gosip menayangkan lagi peristiwa pingsannya salah satu penyanyi ibukota pada sebuah acara talkshow. Saya memang tidak menonton acaranya, karena  saya tidak terlalu mengikuti acara talkshow yang ditayangkan mulai tengah malam itu. Si artis yang ketika itu sedang memegang sebuah bingkai, tiba-tiba tubuhnya melambung ke lantai hitam. Dia langsung dibawa ke rumah sakit.

Dan yang kedua, di dunia nyata saya. Kira-kira hari Selasa minggu lalu, saya ke sekolah untuk mengurus SKHUN (Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional) yang sudah saya ambil sehari sebelumnya. Kebetulan saya bersama-sama dengan teman cewek saya, pergi menggandakan SKHUN itu di tempat fotokopi dekat sekolah, biar sekalian dilegalisir hari itu juga. Sepulangnya dari sana, saya yang merasa bosan langsung mengajaknya segera kembali ke sekolah. Namun, ia meminta saya untuk menemaninya ke warung dulu untuk membeli sebotol air mineral. Saat di warung, dia mengeluh dengan kondisi tubuhnya yang tidak baik, tetapi dengan gaya humornya. Saya tidak percaya dan menganggap dia hanya bercanda. Setelah botol itu ada di tangan, kami langsung pergi menuju sekolah. Namun apa daya, baru saja melewati auditorium kampus di sana, teman saya minta duduk. Saya merasa tidak enak karena kayaknya dia benar. Lima detik setelah dia duduk, badannya mulai membungkuk dan plak! dia sudah terkapar di tanah. Saya speechless mendapati wajahnya memucat. Saya sempat bengong dan tubuh saya bergetar. Detik berikutnya, saya langsung mengangkat tubuh lemahnya itu.

Saya tidak pernah merasakan bagaimana pingsan itu. Dan saya bersyukur daya tahan tubuh saya tidak dibilang lemah. Ketika daya tahan tubuh saya sudah tiba pada batas minimalnya, saya selalu mengakalinya dengan duduk, tidur, dan mencari makan atau minum, apapun itu. Saya bisa memakan segalanya di sekitar saya, kadang sebuah benda bisa saya makan. Hahaha itu hanya bercanda. Tetapi benar juga, saya sering menggigit-gigit apapun itu, kuku maupun kerah atau tali baju, agar mulut saya bergerak aktif saja. XD #abaikankalokaliannggakngerti

Apa enaknya pingsan itu? Ketika saya menganalisis seseorang yang sedang pingsan dan bertanya bagaimana rasanya kepada seseorang yang pingsan, ada sebuah jawaban menarik : “Ketika kita pingsan, saat detik itu juga apa yang didepan mata kita sekejap kabur dan tertutup oleh ‘tirai hitam’.” Artinya seseorang bisa tidak sadar seketika. Dan ketika sudah terbangun, kita kemungkinan bisa agak amnesia dan bertanya-tanya bagaimana hal itu bisa terjadi pada kita.

Dan saya suka punya saat dimana saya tidak sadar, di tengah aktivitas, di tengah orang-orang. Rasanya asyik ketika saya berada di puncak sebuah aktivitas (apalagi ketika mengalami masa hectic dan chaotic), tubuh saya dengan anggun terjatuh di bawah. Rambut panjang saya bertaburan dan lain-lain. Dan rasanya enak sekali ya ketika saya pingsan di sekitar orang, sehingga keberadaan saya (yang lagi pingsan itu) langsung disadari. Apalagi kalau sebelum saya sempat ke tanah, tubuh saya sudah ditahan oleh kedua tangan seorang cowok, seperti di film-film, dan seperti si caem Kyu Hyun oppa atau si sweet pumpkin yang aegyo kayak Sungmin (keduanya personil Super Junior yang saya suka). Wah asyik sekali bin enak tuh. Hehehe #aslilebay

Oke, karena saya sering kesusahan mencari penutup, saya copas aja deh definisi singkat pingsan itu secara ilmiah dari Wikipedia. Cukuplah membuat saya berpikir dua kali dengan keinginan gila saya di bagian (paragraf) sebelumnya, dan bener-bener bersyukur dikasih fisik yang cukup kuat. ;)

Pingsan atau sinkop adalah suatu kondisi kehilangan kesadaran yang mendadak, dan biasanya sementara, yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Gejala pertama yang dirasakan oleh seseorang sebelum pingsan adalah rasa pusing, berkurangnya penglihatan, tinitus, dan rasa panas. Selanjutnya, penglihatan orang tersebut akan menjadi gelap dan ia akan jatuh atau terkulai. Jika orang tersebut tidak dapat berganti posisi menjadi hampir horizontal, ia dapat mati karena efek trauma suspensi.

Saya sedang menahan tubuhmu,
Presticilla


*beberapa bagian ditulis minggu lalu, baru bisa saya lanjutkan sekarang hehehe
photo via favim.com 

No comments:

Post a Comment

milkysmile free emoticon